Rabu, 29 Februari 2012

rindu

disaat jarak yang memisahkan kita
tak dapat terbendung oleh cinta
ku ingin lepaskan smua rasa rinduku
kingi,
kuhampiri dirimu
meski hanya dalam mimpi
hingga kapan ahrus begini
hingga kapan ku menanti
andaikan jarak hanya sebuah kata..
maka akan ku hapus
Baca Selengkapnya - rindu

Selasa, 28 Februari 2012

SUNGGUH

Sungguh

Teman…
Saat ini… aku masih mengingatmu
Mengingat kenangan yang aku lewati bersamamu
Semakin aku jauh darimu
Semakin aku tak bisa melupakanmu
Entahlah…
Jika kelak kita tidak bertemu
Akan aku jadikan dirimu
Sebagai orang teristimewa
Yang pernah melewati perjalanan hidupku
Kaupun harus tahu
Dalam dekapan rindu dan asa
Dengan terpaksa aku mencoba mencipta jarak
Dengan kekuatan air mataku
Aku masih bisa menulis puisi untukmu
Sungguh…
aku masih seperti yang dulu
terjerat tapi terpaut
Baca Selengkapnya - SUNGGUH

Senin, 27 Februari 2012

Buruh Bagasi

BURUH BAGASI

Saat melakukan perjalanan ke kota Ampana
Aku menyempatkan waktu untuk mampir di dermaga
Di dermaga itu aku melihat seorang wanita
yang bekerja sebagai buruh bagasi
Dengan gaya bagai seorang lelaki
memakai celana puntung dan kaos oblong
Ketika ada kapal berlabuh di dermaga
cepat-cepat ia mengambil tali kapal dan mengikatnya
agar berlabuh dengan baik
siapa wanita itu...?
angkat...tarik...begitu ucapnya
ketika ia bersama dengan buruh laki-laki
mengangkat drum,semen,dan beras
keringat peluh membasahi pipinya
saat itu..aku coba mendekatinya dan bertanya
mengapa ibu bekerja sebagai buruh?
ia berkata 'demi suami tercinta'
'suamiku lumpuh'


Baca Selengkapnya - Buruh Bagasi

Minggu, 26 Februari 2012

Cinta

Cinta
Cinta Adalah keikhlasan
Cinta adalah peleburan diri sang aku dengan sang dia
Dengan mengenali kelebihan
Cinta jualah yang membuat induk ayam dengan ikhlas hati
Mengais tanah mencari makanan untuk anaknya.
Apakah lebih mulia memberi cinta dari pada menerima?
Kalau begitu salahkah bila menerima cinta?
Bukankah dengan adanya menerima karena adanya memberi
Bukankah ada siang karena adanya malam?
Apakah memang cinta tak selamanya memiliki?
Ataukah memang tak sepantasnya untuk dimiliki?
Kalau memang tak pantas dimiliki
Lalu dimana kepantasannya?
Baca Selengkapnya - Cinta

Sabtu, 25 Februari 2012

MEMORY

RINDU
tuk kaka Itho,aswin...teman2 kohati

Kawan...janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru memulainya

Di kejauhan aku merasa tersiksa
Suka-duka yang aku lewati sendirian
Tak akan bisa tergantikan
Dan tak seindah selain bersama kalian

Aku rindu tuk menyelimuti para kader Kohati
Dikala malam saat mereka terlelap
Rindu kemarahan dan air mata para kader ikhwan
Karena aku selalu dituduh mencipta masalah.

Kepergianku untuk menjauh dari kalian
Bukan karena aku membawa masalah
Sungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga
Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.

Kawan...
Ber-HMI harus ikhlas dan sabar
Dan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensi
Seandainya..kalian menghadapi suatu masalah
Anggaplah itu adalah bunga romantisme
Ritmes dari suatu perjuangan

Janganlah tak ada sapa
Janganlah tak ada senyum
Janganlah ada kata melarikan diri dari sekret
Dan...
Janganlah ada kata pengunduran diri
Meskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.
slamat tuk aswin sebagai kecab palu


Baca Selengkapnya - MEMORY

Jumat, 24 Februari 2012

DOA

DOA

Ya... Tuhan
Jika ajalku tiba
Lpangkanlah kuburku
Terangilah dengan cahayaMu
Karena aku takut
Akan kegelapan

Ya...Tuhan
Aku tak kuasa
Mengikuti jejak Sahabiah
Tersadari ku bukan bagian darinya
Akankah bersama?
Harap cemas menyelimuti jiwa
Karena maqam berbeda

Pintaku padaMu
Bila ajalku tiba
Perlihatkan wajah mereka
Walau dari kejauhan.
Baca Selengkapnya - DOA

Kamis, 23 Februari 2012

RINDU RASUL

RINDU RASUL

Ku dendangkan lagu kasih
Menyebut namamu ya... Rasul
Sebagai tanda rindu dariku

Ku dendangkan lagu harapan
Diiringi detak jantungku
Berharap akan perjumpaan

Ku langkahkan kakiku
Menelusuri sunnahmu
Mengharapkan syafaatmu

Begitu ingin kau hadir
Dalam mimpiku dikala subuh
Walau sekejap saja
Baca Selengkapnya - RINDU RASUL

Rabu, 22 Februari 2012

UNGKAPAN KASIH

UNGKAPAN KASIH

Seorang ibu berkata pada suaminya
Aku ingin mati mendahuluimu
Betapa aku tak sanggup
Saat maut menjemputmu
Aku menyaksikannya



DIA

Siapa dia...
Yang lewat di hadapanku
Berlagak angkuh
Dari mana dia...
Yang selalu membuat keanehan
Akan ke mana dia..
Biarkan ia pergi
Adanya dia kacaukan suasana
Sudah saatnya dia pergi
Apa yang terjadi...
Tiba-tiba aku merasakan
Ada yang lain di hatiku
Rupanya aku yang aneh
Kenapa tiba-tiba aku rindu
Apa kehebatannya
Hingga ia hadir disetiap mimpiku
Dimana dia...
Haruskah ku mencari?
Untuk mengajaknya kembali
Baru aku tahu
Rupanya dia
?????????????



PESAN IBU

Anakku...
Bila kau akan menikah
Kelilingi dahulu dapur
Sebanyak tujuh kali
Baca Selengkapnya - UNGKAPAN KASIH

Selasa, 21 Februari 2012

DIFFERENSIAL CINTA

DIFFERENSIAL CINTA
dari coretan yang tercecer
oleh 'ia' disedur dalam bahasa matematila

Saat aku bersua dengan eksponen jiwaku
Sinus,cosinus,tangens bergetar membelah rasa padamu
Beribu-ribu matriks ordo 2x2 ku tempuh
Dan ku jalani setiap barisan geometri
Yang tak terhingga nilainya

Terlihat ada variabel di matamu
Bibirmu bagaikan pasangan dua parabola
Alismu seperti simbol dari integral
Senyumanmu menusuk jantung
Bagaikan soal yang tak bisa di selesaikan

Modus ponen,modus tolens,entah...
Dengan modus apa ku ungkapkan perasaanku
Jika aku adalah persamaan X1 dan X2
Maka engkaulah persamaan kuadrat berikutnya

Engkaulah integral belahan jiwaku
Engkaulah kodomain fungsi hatiku
Engkaulah invers dan matriks hidupku
Ku temukan juga determinan matriks jiwamu

Engkau...
Hanyalah sebutir kata yang menghubungkan
antara siswa dan fenfornya.


Baca Selengkapnya - DIFFERENSIAL CINTA

Senin, 20 Februari 2012

"HMI-KU"

"HMI-KU"
oleh: pa' balu pa' bura

Saya nda tahu mau nulis apa
bingung mau bahas apa
Dan mengawalinya dengan apa
Mungkin ya mungkin hari ini saya nda bisa seperti ini
Kalau nda ikut LK1 kemarin
Dulu aku sangat senang ketika itu menyangkut kepentinganku
Mending tidur dari pada pusing masalah sekitarku
Tapi ya ketika aku harus jujur bahwa apa yang aku lakukan hari ini
Ataupun yang terpikir adalah hasil dari tempaan HMI
Baru di HMI aku mengenal hitamnya panta belanga
Cairan lemak dari piring kotor
Dan mata ngantuk saat mau jaga peserta LK
Mungkin sangat naif tulisan ini
Juga sangat sederhana dan tak pantas disebut karya ilmiah
Ataupun karya sastra
Apakah karena aku ingat kekesalan hari ini
Sehingga menutup kebaikan yang telah berlalu
Bukankah ingatan punya keterbatasan?
Kita mengingat apa yang penting-penting saja
Karena itu yang hanya kita butuh
Tapi apakah ingatan kita itu objektif?
Ya hanya kita yang tahu


SAHABAT

Sepotong hati yang risau dalam kesendirian
kadang hatiku terluka...sahabat
Bila bersama kalian
Entahlah...

Aku melarikan diri bersama luka
Tersayat akibat sengatan pedang yang menghunus tubuh
Terpaksa ini ku lakukan
Bentuk upaya refleksi diri

Terima kasih atas kejujuran kalian
Yang telah menyadarkanku... sahabat
Bahwa aku tak pantas berada di komunitas ini
Komunitas orang-orang suci

Kenangan yang meluluhkan hatiku
Aku hanya bisa berucap 'selamat tinggal'
Ku paksakan...aku harus pergi
Mungkin di sana
Jiwaku akan menemukan cahaya.


GALAU

Bila karena aku hati kalian terusik
Bila karena aku selalu menjadi sumber masalah
Biarlah akan ku tanggung semuanya
Walau sesungguhnya aku merasa berat.
Karena aku tidak egois

Teringat suatu malam yang kelam
Aku mengusik ketentraman kalian
Ketahuilah...aku tak sengaja
Aku rasa itu biasa-biasa saja

Tapi...kalian harus tahu
aku sangat mencintai komunitas ini
Aku tak pernah sanggup mencintai yang lain
Sampai akhir hiduppun aku akan senantiasa mencintainya
Biarlah aku akan mencintai dari kejauhan

Teman...
Di balik tetesan air mata
Aku hanya ingin berucap
Aku harus pergi
Entah ke mana...


ROMAN WAJAH

Hari demi hari terus berlalu
Ku lewati malam bermandikan kerlip bintang
Aku teringat masa kecil bersama keluh derita
Tanpa sadar membuat mataku basah

Ku lalui jalan berbukit terjal
Berjalan sambil meneteskan air mata
Dengan rintihan keterasingan
Mendesah oleh kesepian

Roman wajahku terpantul nestapa
Terpisah bertahun-tahun dengan ayah bunda
Terpisah dengan orang-orang ku kasihi
Sedang rintangan sering datang menyapa

Dengan mata kosong menerawang jauh
Di tanah rantau aku sering terluka
Pada siapa akan ku tumpahkan air mataku
Saat ini...aku masih dapat berucap
Aku masih punya harapan.
Baca Selengkapnya - "HMI-KU"

Minggu, 19 Februari 2012

PERSAUDARAAN

PERSAUDARAAN
untuk martini,selalu dirindui

Kata ikhwan...(bukan bakwan ya..)
Persaudaraan adalah pondasi jamaah
Susah dan senang kita rasa bersama
Saling memberi dan menerima

Bagi akhwat..persaudaraan itu
Kalau jumpa saling jabat tangan
Cium pipi kiri dan pipi kanan
Dan saling berpelukan

Duh aneh...
kenapa gadis itu tidak dijabat tangannya?
Mengapa ia tidak disapa dan dipeluk?
Rupanya...gadis itu berjilbab gaul
Dan bertingkah agak aneh kayak selebritis

Wah gawat...
Itu pertanda persaudaraan hanya sekedar simbol wat...
Substansinya nihil
Mari kita melacak persaudaraan di balik makna
Dan menyebarkan kebaikan.



Baca Selengkapnya - PERSAUDARAAN

Sabtu, 18 Februari 2012

Perjaka Pemalu

Perjaka Pemalu
kojofi

Suasana hati galau menyilau
Merana dalam hampa menyapa
Nelangsa hadir menyindir
Merayap pelan dalam waktu tak menentu

Ku lahir dalam sembilan bulan berjalan
Menggeliat menerpa ibunda menyapa canda
Ku besar dalam sepi tak bertepi
Terbalut dalam rindu yang sendu

Lagu lama kembali mengalun merdu
Ditemani desau angin risau
Menyebut nama-nama dengan malu
Merenda hari-hari dalam galau menghalau

Kini aku bukan balita yang banyak meminta
Kini aku bukan anak-anak mengarak jarak
Aku bukan pula remaja yang manja
Aku merasa dewasa karena ingin meminang ustadzah

Namun, masih tersisa asa yang tak biasa
Adakah ustadzah yang tak bermadzab feminis
Tapi bersikap manis pada anak-anak yang mau pipis
Atau mimpikah bila melati mesti menanti
Perjaka pemalu yang ragu melulu

Dalam bingkai cita yang tertata
Antara cinta dan derita
Tanpa peduli tahta atau harta
Inilah rangkai kata-kata terbata
Yang ku pinta hanya data dan fakta
Bersediakah dikau menjadi ustadzah di rumah ta
Bersediakah diakau menjadi ustadzah di gubuk tak berbata

Kelopak bunga merekah bermahkota
Kuncupnya mengecup mengatup mata
Orang tuaku sudah sangat renta
Mengharap mantu dan cucu tuk berbagi cerita
Mudah-mudahan saja mertua tak gila harta
Karena sang perjaka masih kurang jata
Untuk melamar ustadzah dengan permata
Baca Selengkapnya - Perjaka Pemalu

Jumat, 17 Februari 2012

Harapan

HARAPAN

Jauh aku memandang
Menatap langit yang tenang dan damai
Terlihat cantik berhiaskan bulan bintang
Bisakah aku seperti langit...?

Saat aku duduk berdiam diri di pantai
Ku pandangi batu karang
Yang tak pernah goyah sedikitpun
Walau dihantam ombak
Yang menggulung besar sekalipun
Bisakah aku seperti batu karang...?

Saat ku tatap wajah ibu
Dikala ia terlelap diwaktu malam
Ia begitu tabah dan tegar
Menjalani suka duka kehidupan
Kelembutan menghiasi tutur katanya
Selalu dipuja oleh kekasihnya
Bisakah aku seperti ibu...

Sayang seribu sayang
Aku bagaikan buah jatuh
Yang sangat jauh dari pohonnya...

Baca Selengkapnya - Harapan

Kamis, 16 Februari 2012

Kini

Kini...

kini...
Aku merasa dewasa
Didewasakan oleh banyak masalah
Baca Selengkapnya - Kini

DI UJUJNG DERMAGA

Di ujung dermaga.
pantoloan

Cuaca mendung di kala senja
Angin berhembus begitu kencang
Seorang wanita berkerudung putih
Serasi dengan bajunya yang berwarna pink
Duduk di ujung dermaga
Tatapannya penuh harap
Sesekali ia tersenyum
Sesekali ia termenung
kerudungnya basah terkena percikan ombak
Senja tlah berganti
Ia masih sendirian duduk di dermaga
Tiba-tiba seorang lelaki tampan dan kaya
Mendekati dan menyapanya
Lelaki itu mengajaknya pergi
Wanita berbaju pink di ujung dermaga menolaknya
Dan berkata"Aku sedang menanti kekasihku".
Baca Selengkapnya - DI UJUJNG DERMAGA

Rabu, 15 Februari 2012

TEMANKU

TEMANKU
oleh :??

oh...temanku kapan kau datang?
apakah kedatanganmu menunggu ramai berakhir sepi
juga membuat rinduku berserakan layaknya daun kering?
ataukah merubah rambut hitam menjadi uban

sepi rasanya tanpamu
tak terhias senyum di pipi
raut kembali ke awal
kapan kau datang?

temanku...hanya kertas ini penggantimu
tempat aku berdialektika dengan tanya
kau yang berjanji kau yang tak datang
temanku kapan kau datang...?
diwaktu senja...pantai talise

ELEGI

perhatikan daun itu...
terkena sengatan matahari,hujan...
ia mencatat kisah kehidupan manusia
dan kisah kita
apakah kau tak merasa?
atau memang tak dirasa
wisma haji, 12.30


DIARY SEORANG SARJANA
akhwat yang merasa tua

masa depan cerah,satu obsesi indah
ku tinggalkan rumah dan desa bersama dekap cita
berbekal cinta d
an doa orang tua ku pasang tekad kuliah
terselip rasa bangga, karena aku bisa kuliah
tapi rasa itu tak begitu lama
ketika ku tahu kampus belenggu penjara
bukan taman syurga
ku terlanjur melangkah,tak berani balik arah
walau ku tak lagi butuh toga
karena senyap kasih dan harap Ummu Aba
membayang dalam tiap paket jatah
bersama rasa lelah
ku harus berkawan diktat dan makalah
mengeja aksara demi aksara
sambil terus menunggui dosen bersabda
entah rasa apa yang ada
ketika akhirnya ku dinobat jadi sarjana
mungkin riang bahagia
karena ku kan bebas berkelana
situasi tak menjadi lebih baik,itulah nyatanya
suplai tak lagi kunjung tiba
teman seperti tak lagi punya
diri tak berguna,begitulah rasanya
ijazah bikin aku kian susah
tumpangan jadi perkara
penghidupan jadi masalah
perjuangan, masihkah jadi agenda?
dalam terpa rasa siksa
aku masih bisa tertawa
karena ku belum lupa Tuhan masih ada
walau ku tak tahu untuk sampai waktu berapa lama
tapi,untuk semuanya
tak perlu ada air mata
tak usah ada iba
tak ada sesal kata
karena ku harus rela
ku harus bisa
menapak melangkah
dari letih ke letih berikutnya.....
palu...di tepinya malam


Baca Selengkapnya - TEMANKU

Selasa, 14 Februari 2012

BERUBAH

BERUBAH
'pak balu' pak bura'

Dari sebatang kangkung
Berubah menjadi setetes sperma
Merangkak kemudian berlari
Kembali merangkak lalu mati
Kecantikan berakhir dengan kerutan
Kegagahan awal dari kerentahan
Kerapuhan akhir dari ketangguhan
Kehidupan patner dari kematian
Kehidupan tercipta apa adanya
Kitalah yang membuat kehidupan jadi ada apanya.
Hidup ini bukanlah permainan
Tapi kita yang mempermainkan hidup
Tiada yang pasti
Tetap juga nda mungkin
Hidup ini hanya proses kawan
Acuh tak acuh saja akhirnya...
Baca Selengkapnya - BERUBAH

Senin, 13 Februari 2012

cerpen yayang

Dua sahabat
untuk kojofi 'mawarta'
Sejak kecil Amir dan Dullah bersahabat,hingga kebanyakan orang menganggap bahwa mereka bersaudara kandung. Dari TK sampai SD mereka selalu bersama, belajar bersama, hingga kemanapun mereka bersama. Suatu saat Amir diejek teman-temannya, Dulla yang membelanya. Kalau Dulla sakit, Amirlah yang setia merawatnya sampai sembuh total. Amirlah yang mengajarkan Dulla mengaji, ceramah,bergaul. Pokoknya dimana ada Amir disitu ada Dulla. Usia Amir lebih dua tahun dibandingkan Dulla.
Disuatu senja Dulla duduk sendirian di bawah pohon ketapang dekat pantai tanpa ditemani Amir,tatapannya kosong. Selama ia bersahabat dengan Amir baru kali ini ia begitu marah dengan sahabatnya itu. Hatinya sangat kecewa dengan sikapnya Amir yang dengan sengaja datang bertamu di rumahnya Siti. Siti adalah gadis desa yang sangat cantik dan berperangai baik. Siti menjadi bunga desa, dan Dulla begitu menyukai Siti dan rencana ingin meminangnya. Tapi Amir dengan tega menyakiti hatinya. Akhir-akhir ini Amir sering mengunjungi Siti dan saling bercanda dengan ayah dan ibunya.
Dikejauhan seorang pria bersahaja datang mendekatinya dengan memakai baju koko dipadukan dengan sarung Donggala, dialah Amir. Begitu Dullah mengetahui Amir yang datang, ia langsung memalingkan mukanya, dengan begitu tidak ingin ia bersua dengan kawan lamanya itu, yang telah menemaninya dalam suka duka, yang selalu membantunya dikala ia dalam keadaan kesusahan..
“assalamualaikum sahabatku”sapa Amir.
“wa’alaikumsalam”jawab Dullah.
“Dulla, dari tadi aku mencarimu dan ternyata kamu di sini, aku ingin mengabarkan suatu berita padamu, kemarin aku bertemu dengan seorang gadis sholeh di kampung ini dan namanya adalah Siti…ya Siti Mutmainnah..nama yang begitu indah kan?”kata Amir pada Dulla.
“ohh,aku sudah lama mengetahuinya, waktu Siti ke Mushollah”kata Dulla menjelaskan.
“kenapa kau tidak pernah cerita padaku?”tanya Amir dengan polos.
“tak ada pentingnya untuk diceritakan”jawab Dullah singkat.
“bukankah selama ini kita sering membahas persoalan yang tak penting?”tegas Amir mengagetkan Dullah.
“malas saja aku untuk cerita padamu”ucap Dulla.
“apa yang terjadi denganmu, apakah kau sakit atau ada masalah?”tanya Amir penuh perhatian.
“begitu malasnya aku bicara saat ini kawan..entahlah apa yang terjadi denganku”kata Dullah dengan nada serak.
“ngomong-ngomong kamu sudah lama ya duduk sendirian di sini dan sepertinya ada yang kau pikirkan?”Amir menduga.
“memikirkan sesuatu hal yang perlu dipikirkan, suatu hal yang sangat menyakitkan hati, membuat hatiku menjadi remuk”jawab Dulla dengan mata berkaca-kaca.
“hal apa yang membuat hatimu menjadi remuk, siapa yang berani menyakitimu?”tanya Amir heran.
“saat ini aku tidak mau bicara banyak, tolong tinggalkan aku sendirian di sini”pinta Dulla penuh harap.
“sahabatku tidak boleh kau bersikap seperti ini, kalau ada masalah diceritakan, bukankah selama ini kalau ada masalah kita selalu berbagi, baik manis maupun pahit dan kalau ada yang kau pinta dariku selama itu membuat kau bahagia aku akan memberikan, aku tidak ingin kau seperti ini. Atau kau masih punya hutang pada seseorang? Katakanlah aku pasti membantumu atau aku punya salah padamu? Kalau aku salah maafkan aku”tanya Amir tak mengerti.
“tolong tinggalkan aku, aku ingin sendirian”pinta Dulla untuk kedua kalinya.
“baiklah kalau itu maumu, untuk sekarang aku akan meninggalkanmu sendirian di sini, nanti kalau sudah tenang hatimu..kau harus ceritakan padaku”ucap Amir.
“iya”ucap Dulla
“oh ya malam ini aku akan berkunjung ke rumahnya Siti, orang tuanya mengundang aku untuk makan malam di rumahnya, maukah kau menemaniku?”ajak Amir.
“aku tidak punya waktu, aku sibuk”kata Dulla.
“kalau besok aku diundang untuk mengisi tak’lim di desa sebelah, aku minta tolong padamu untuk menemaniku”pinta Amir sambil menatap sahabatnya.
“maaf Amir, aku tidak punya waktu”kata Dulla.
“baiklah aku pergi”ucap Amir diiringi salam.
Dulla menatap sahabatnya itu pergi. Memang Amir tidak tahu kalau ia begitu menyukai Siti, sudah lama ia dan Amir tinggal di desa ini, sejak mendapat tugas dari ustadz enam bulan lalu untuk berdakwah. Siti dan keluarganya adalah pendatang baru dan baru sebulan mereka tinggal di sini. Ya Tuhan Siti begitu cantik, bagaimanapun juga aku akan berusaha mendapatkanya, bisik Dulla dalam hati.
Sudah seminggu mereka berdua tak bertemu. Dulla berusaha untuk tidak berjumpa dengan Amir, dan Siti memang seorang wanita yang cerdas,soleh,menutup aurat. Baru sebulan Siti tinggal dikampung ini sudah dikenal di mana-mana sampai masyarakat di desa tetangganya cukup mengenalnya. Dan setiap sore Siti pergi mengajar mengaji di sebuah surau, malamnya ia mengisi pengajian ibu-ibu. Tiba-tiba Dulla melihat Amir sedang berbicara dengan Siti bersama orang tuanya sambil tertawa. Betapa hancur hatinya sehingga air matanya jatuh satu-satu. Oh…Amir kenapa kau tidak mengerti perasaanku.
Kabut menyelimuti hati Dulla, untuk kedua kalinya Dulla duduk di bawah pohon ketapang itu. Tiba-tiba datanglah Amir dengan raut wajah yang bahagia.
“bagaimana khabarmu petang ini sahabatku”tanya Amir padanya.
“kabarnya kabur”jawab Dullah dengan wajah tak dihiasi senyum.
“kabur bagaimana, kalau ada masalah jangan dikabur-kaburkan deh.”kata Amir semakin tak mengerti.
“ada yang sengaja mengkaburkan. Ya…teman makan teman”Dulla menarik nafas panjang.
“kau marah kalau sekarang aku dekat dengan Siti?”tebak Amir apa yang ada di dalam hatinya.
“jujur aku begitu cemburu. Entahlah…akhir-akhir ini aku begitu sedih”jawab Dulla.
“kau menyukai Siti?”tanya Amir.
“aku begitu menyukainya”tegas Dulla dengan mata berkaca.
“kenapa kau tidak mengatakan padaku?Amir mencoba menghiburnya.
“kau sengaja tidak tahu perasaanku, sebenarnya aku yang duluan mencintai Siti, aku yang pertama berjumpa dengan dia, aku sudah berniat untuk melamarnya, tapi kau dengan teganya mengambil dia dariku. Memang kau lebih alim, lebih bersahaja di bandingkan aku”ucap Dulla terbata-bata.
“he..he..he, kau begitu kekanak-kanakan”tawa Amir.
“kenapa kau tertawa, salahkah kalau aku menyukai Siti?”tanya Dulla dan tanpa sadar bola matanya menjadi basah.
“tidak salah, tapi berhentilah marah padaku”pinta Amir.
“aku sangat marah”tegasnya.
“lalu apa yang harus aku lakukan agar kau tidak lagi marah denganku?”tanya Amir.
“jangan kau mendekati Siti…aku begitu mencintainya”pinta Dulla penuh ingin.
“baiklah, kalau itu maumu. Tapi aku akan meninggalkan kampung ini, dan akan kembali ,mungkin ya mungkin sampai kau menikahi Siti. Semuanya akan aku lakukan demi persahabatan kita.Aku tidak ingin merusak hubungan kita hanya karena seorang wanita, dan aku yakin ia adalah jodohmu”ucap Amir dengan sedih.
“Amir…itu bukan solusi yang baik, aku hanya memintamu untuk mengalah,bukan memintamu untuk meninggalkan kampung ini, jangan kau tinggalkan aku sendirian, aku tidak punya teman lagi di kampung ini”.ucap Dulla.
“kan ada Siti”sanggah Amir.
“tidak sama dong”rengek Dulla.
“Siti itu orangnya baik,aku mengenalnya di tanah kelahiranku, teman sepermainanku sejak kecil”Amir mencoba menjelaskan.
“maksudmu?”tanya Dulla semakin tak mengerti.
“Siti adalah wanita yang sering aku ceritakan waktu kita di pasantren”kata Amir.
“Jadi, Siti…Siti…Siti itu?”ingat Dulla,
“iya yang hampir tiap malam aku ceritakan sewaktu kita di pondok”ucap Amir dengan senyuman.
“seorang gadis yang kau telah memberikan janji padanya?”tanya Dulla dengan wajah memerah.
“iya”ucap Amir dengan senyum.
“kekasihmu yang akan kau pinang?”tanya Dulla dengan perasaan malu.
“iya sobat”kata Amir.
“Siti…Siti…Siti…aku begitu malu”ucap Dulla sambil memeluk Amir sangat erat.
Ya Tuhan…maafkan aku, ternyata selama ini aku salah. Siti memang pantas untuk Amir.
Baca Selengkapnya - cerpen yayang

Minggu, 12 Februari 2012

BISIK

BISIK
Detik-detik ketika ku terlempar
Dalam kenestapaan
Ku cari perpaduan kata
Hambar makna diri
Menelusuri tebing batas reaksi
Tak sanggup ku telisik jiwa
Ketika terhenyak ku sadari
Cukup hati yang bersaksi
Setiap jejak ada tuntunan
Langkah mawas diri mesti tertata
Cucuran air mata
Tatapkan kepasrahan
Ya Rabbi
Tidurkan aku malam ini
Tanpa mimpi apa-apa
Dan seandainya telah tiba penantianku
Untuk menghadapMu
Jangan bangunkan aku
Ketika fajar telah muncul di ufuk timur
Aku ingin berbaring
Untuk selama-lamanya di sisiMu
Tanpa terganggu kenesbian waktu.
Baca Selengkapnya - BISIK

Sabtu, 11 Februari 2012

SEBUAH RENUNGAN

KEIKHLASAN
tuk teman seperjuangan.

Keikhlasan sifatnya non material
Rela hati menelusuri kehidupan
Dengan tetesan keringat dan air mata
Dengan pengorbanan sebuah eksistensi diri
Hanya untuk mengubah paradigma semesta

Keikhlasan bagian dari spiritualitas
Sedang spiritualitas tak terukur oleh material
Wajah yang manis menjadi legam
Terkena panasnya terik sang surya
Hanya untuk mengharmonisasikan semesta.

Adakah keikhlasan tersimbolkan
Sedangkan simbol adalah representase makna
Bukankah simbol tuntutan syariat
Dalam upaya menapaki jalan spiritual
Ataukah keikhlasan tersimbolkan dalam bentuk kepanitiaan di LK
Tersimbolkan melalui tetesan keringat peluh tanpa bahasa

Keikhlasan adalah bagian dari spiritualitas
Menemukan spiritualitas melalui keikhlasan memberi
Dan tersingkapnya tabir
Jadikanlah diri milik semesta
Semesta merindukan sentuhan dan belaian tangan kita.
Baca Selengkapnya - SEBUAH RENUNGAN

Jumat, 10 Februari 2012

RENUNGAN SAHABAT

HMI-KU

HMI-ku...
Terkadang dianggap tak mempunyai arah yang jelas
Hanya berlindung di balik syariat
Tak terinternalisasi nilai-nilai Islam dalam diri kader
Nilai-nilai Islam semakin tereduksi.

HMI-ku...
Mengapa gerakan lain hanya dengan semangat wahyu dan doktrinal
mampu bertahan sedangkan kita tak bisa?
Bukankah kita telah memiliki ciri-ciri gerakan ideal
Memiliki konsep teologi,kosmologi,epistemologi,sosiologi dan eskatologi.
Ataukah pragmatisme menjangkit pada diri kita
Hingga terkadang meruntuhkan nilai-nilai persaudaraan
Ataukah tak mampu menemukan makna persaudaraan di HMI

Sahabatku...
Rasa individualisme telah menempa diri kita
Bukankah kita ingin membentuk kebersamaan
Bukankah kebersamaan adalah kunci suatu perubahan
Individu tak bisa berbuat tanpa masyarakat
Mungkinkah konsep idealitas HMI tidak jelas
Sedang hedonisme sudah ada di tubuh HMI
Meski dilingkupi oleh syariat.

Sahabatku...
Mungkinkah tidak terjadi reorientasi kesempurnaan diri
Ataukah menganggap kesempurnaan diri tidak prinsipil
Hingga kebanyakan kita tidak bersikap arif
Ataukah kita tidak melakukan pembiasaan
Sedang kultur terbentuk dari pembiasaan

HMI-ku...
Perkaderan kita adalah perkaderan profetis
Perkaderan para nabi
Membentuk kader yang selalu ditempa masalah
Menjadikan sosok pendamba kelelahan
Hingga masalah menjadi suatu hal yang lumrah.

Sahabat...
Bukankah masalah yang kita hadapi
Adalah bagian terkecil dari penderitaan nabi
Bukankah para nabi memiliki kebesaran jiwa
Menanggung segala penderitaan alam,manusia dan binatang.

Ketika kita sudah beribadah
Lalu ditempa musibah
Mungkin ada ibadah yang belum terlaksanakan
Apakah pantas kita menyesal
Sedangkan bagi orang beriman tak akan mengenal kata penyesalan
Sebelum bertindak telah difikirkan secara matang

Sahabat...
Andai saja kalian tahu
Setiap butiran keringat yang mengalir di tubuh kita
Butiran kristal bening di sudut mata
Adalah bagian dari kenikmatan spiritual.
Baca Selengkapnya - RENUNGAN SAHABAT

Kamis, 09 Februari 2012

PUISI

SEPASANG BOLA MATA
tuk naisya yg tlah menghianati ijo-putik

Rona wajah meratap di altar kebahagiaan
Beraroma gincu berirama syahdu
Mengukir senyum terbalut kepuraan
Terselimuti gaun bermahkota

Wajah lugu berhiaskan jejaring rasa
Menyembunyikan kesedihan di balik jubah kuning
Meronta-ronta naik di altar kebahagiaan
Gincu berlalu bersama kristal bening
Potret si kembang duduk bersama pangeran

Bola mata di bawah altar kebahagiaan
Berbinar memandang gaun diemaskan
Menyelam ke dalam samudra merah jambu
Menemukan noktah merah merona
Rupanya si kembang meronta menelusuri lilitan duri

Duhai kembang bergaun diemaskan
Terbanglah engkau bersama waktu yang terus menari
Mengarungi semesta bersama tarian jiwa
Lenyapkan kerisauanmu akan binarnya sepasang bola mata

Sepasang bola mata tetap tersenyum
Dan akan tetap melukis senyuman
Meski dengan warna yang retak
sekret 1 april 2006
Baca Selengkapnya - PUISI

Rabu, 08 Februari 2012

ENTAH.

ENTAH...

Entah...
Dalam dekapan rasa
Untuk berapa kali aku duduk di sini.
Entah...
Dalam dekapan rindu.
Berapa kali lagi aku akan di sini.
Saat ini...
Dengan segala asa.
Masih duduk di dermaga tua ini.
Entah...sampai kapan aku di sini
Mungkin...ya...mungkin.
Sampai tidak ada lagi dermaga
Di kota ini.
Entahlah...
Baca Selengkapnya - ENTAH.

Selasa, 07 Februari 2012

PUISI IJO-PUTIK

Ce-Ve
terinspirasi dari Muti(sabar ya.....)

Hati terusik menghiba tak terkira
Merana dalam suasana hampa.
Bagai perindu yang merindukan janji.
Janji terpatri akan kearifan...lokal.

Harapan dan impian menerawang.
Jauh menembus batas getaran rasa.
Si kupu tak punya daya.
Karena tak punya Ce-Ve.

Pikiran melayang.
Karena bukan bagian dari pilihan.
Karena memang bukan pilihan.
Sayang...harapan ingin menjadi yang beda
Diantara bidadari.
Punah...

Menelusuri relung-relung hati.
Kepastian akan wajah yang terpoles...dan
Tersadari...tak memiliki Ce-Ve.

Jadi gimana doooonk?????
tuk sahabatq dulla yg lagi jalan2
Baca Selengkapnya - PUISI IJO-PUTIK

Senin, 06 Februari 2012

PUISI TUK SAHABAT

IKRAR
tuk yg dah nikah "La-ro-se"

Mega bertebaran di langit jingga sore itu.
Senandung kata bernada terbawa angin
Yang menari di sela reranting.
Bersuara merdu bak perindu merindu.

Wajah manis duduk di altar ketermanguan.
Menikmati penantian dalam kesendirian.
Mencari asa yang masih tertinggal di antara realitas.
Mungkinkah harap itu menjadi nyata.
Wujudkan impian dalam khayal.

Bilakah dermaga hidup terlabuhi.
Menukar sunyi dalam kegaduhan.
Menghadirkan keriangan dalam keramaian.
Menjadikan senandung cinta dari pencinta
Lebih bermakna...

Tarian waktu yang tak terhenti.
Berkuasa membawa diri pada masa dan ruang kepastian.
Musim semi itu akhirnya terjemput.
Pijar-pijar bahagia bergelayut di taman sang pencinta.
Menyesakan dada hingga tak mampu berkata

Ikrar suci yang terlantun.
Menjadi saksi cinta abadi
Baca Selengkapnya - PUISI TUK SAHABAT

Minggu, 05 Februari 2012

PUISI TUK KOHATI

WANITA SHOLEHAH

Laksana rembulan...
Menyinari insan bumi.

Jika ia memandang...
Dunia seakan tergetar karena ketulusannya
Jika ia berkata...
Dunia seakan terlena karena kelembutannya.
Jika ia tersenyum...
Duniapun ikut tersenyum karena keikhlasannya.

Laksana pelita...
Tubuh terbakar demi sebuah pengorbanan.
Menjadi penuntun di tengah gemerlapnya dunia.

Laksana sahabiyah...
Langkah kakinya bagai langkah Fatimah.
Hidupnya penuh ketenangan jiwa.
Karena hatinya selalu berdzikir.

Dialah wanita sholehah..
Yang senantiasa menjadi penentu.
Akan sebuah perubahan dunia.
Baca Selengkapnya - PUISI TUK KOHATI

Sabtu, 04 Februari 2012

PUISI

SEPUTIH HATI
untuk mu

saat ini aku akan pergi jauh.
demi kerinduanku yang semakin sangat..
demi sebuah pengabdian.
pada ayah bunda

jujur aku akui
aku masih mengingatmu...

Dan...
aku tak akan bisa melupakanmu.
Dan...yakinlah
aku akan menunggumu di dermaga.
Baca Selengkapnya - PUISI

Jumat, 03 Februari 2012

PUISI TUK TEMAN

Bagaimana kau akan tahu

Bagaimana kau akan tahu
Segala perasaan yang membebaniku
Sedang jarak memisahkan aku denganmu

Bagaimana kau akan tahu
Bahwa aku disini begitu mengingatmu
Sedang kita tak pernah berkata.

Bagaimana kau akan tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Sedang dirimu selalu merasa ragu

Bagaimana....
Baca Selengkapnya - PUISI TUK TEMAN