Minggu, 26 Desember 2010

Puisi Sedih - RISALAH LUKA

Puisi Sedih - RISALAH LUKA

rembulan yang kau pandang
melempar senyumnya di tepi jendela
sepotong rindumu terbang
hinggap di altar yang basah
lalu kau gerai gerimis kusut
di pangkuan hujan yang terbiar patah
aku masih menyepi
berendam dalam telaga rembulan
yang kupandang
dari serumpun binar keputusasaan

di remang malam
terdengar lenguhmu berbicara gemulai
lalu gairahmu karam, tumpah,
hingga belati yang kau sedekap,
mengiris pengaduanmu yang bersedu darah
di tulang punggungnya yang penuh cendawan madu
saat itu aku mabuk
menjilati lendirmu yang bercecer
di perhumaan dahaga
yang meranggas kekeringan

hujan pun akhirnya berhamburan,
terserak di rekah pipimu
menyeduh semangkuk kemelut yang bergurindam gugu
lalu melenggang kaku di kelatnya kegelapan
sambil membawa seikat melati kering
yang tergolek layu
di belah matamu yang pucat menyembilu
ramuan yang kau racik
telah kulabuhkan dalam kepingan darahku
hingga aroma busuk bermerkaran
mengabarkan racun yang kau sembunyikan
di kelopak matamu

kini….
tlah pun kau risalahkan
sejuta lembaran lukamu
serta tetes darah yang terendam di bendungan perawan
yang tergadai diterpa puting beliung
hingga tangkainya yang rapuh patah,
lalu melebur di gerbang pusara yang kerontang air mata
kini aku benar-benar telah terbuang
tercampak dalam ruang pesakitan
sendiri, tanpa purnama
hingga nafas pun melangkah pergi
mencari dengung jantung lain di dermaga yang baru…

Pekanbaru 2010

Puisi cinta | Puisi 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar