Minggu, 09 Januari 2011

Puisi Abortus

Abortus

Sebelum langit panggil namanya,
baiknya cuci dulu tali pusar dalam kali
lalu hanyutkan di aliran. kelak bertemu
samudra. dia akan melompat-lompat seperti
awan bermain di luas langit

Tak ada sakit bagi bayi meski ibu
tumpahkan jamu pahit di jalan nasib,
lalu memotong panjang tali pusar,
tak bebekas. seperti biasa mengalirlah
tetestetes darah kotori halaman surga

surga bukan harapan tangis bayi
tangan-tangan kecilnya menjangkau
kaki sang dewi yang gentayangan
di atas samudra. bayi itu rindukan awan
di sana akan bermain-main tanpa dengar
omel tetangga tentang kehadirannya

sekali waktu akan menangis, dan airmata
meleleh menjadi gerimis di atas gundukan tanah
lalu diam sendirinya bila sang dewi datang

sedemikian lama bayi merasakan kematian
jika bukan nasib, bukan salah yang lahirkan
rupanya sang dewi kesepian di tinggi langit
bila dia kesepian meminta awan sediakan bayi
buat teman tidur

bekasi, 07032008

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Abortus

Puisi Taman Ganeca

Taman Ganeca

sekianratus burung mengikutimu
dari perjalanan utara nuju selatan
lalu mematuk remahremah siomay
tercecer di hampar meja batu

burung-burung menuangkan cerita
di atas bangku kosong sebelahmu
dia ingin kau menangkapnya lalu
mengurung dalam sangkar hingga
kau miliki suaranya

tapi kau tak akan menangkapnya
dan tak mau memilikinya seperti bilqis
mengusir burung hud. kau tiupkan sepoi
dingin di sekujur sayap, dia mengigil.ngilu
lalu dia terbang di pucuk rimbunan taman
memandangmu sendu seperti senja muramkan
langit kotamu

dan burung-burung nyanyikan lagu senja
tentang pangeran dari utara yang menunggu
putri selatan. tapi kau lemparkan batubatu pada
irama akhir. dia kesakitan tapi masih bisa memohon
pada langit. dan lihatlah langit kan turunkan hujan

kau kan terkurung dalam penyesalan lalu bernyanyi
tentang pengeran yang mempersunting bidadari

Bandung,01032009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Taman Ganeca

Puisi Losmen

Losmen

Sejenak kusewa kamar kosong
dalam pengembaraan siang
menyusuri liku labirin panjang
menuju engkau

Di antara kelelahan yang harus kusandarkan
seribu bawaan terpanggul jadi bara
ah panas menyerang mata ini
ku terperangkap fatamorgana wajahmu

Dan kelembaban dinding putih kamar tak cukup
redakan bara melingkupi hasrat yang mengejang
aku butuh engkau temani panasku seperti adam
membutuhkan hawa dalam dingin surga
tapi ranjang usang tak goyangkan seribu inginku
dan selimut kumal mengigit sepiku semakin panas

Dan ku pencet nomernomer hp. tak ada jawab darimu
malam ini ku akan terkurung dalam ruangpanas,
sepoi kipas angin semakin barakan api sepi.kuterpanggang
bagai sate yang di atap gedung.

lamatlamat mendengar langkah rombongan musafir
menggotong mayat temannya yang terbunuh di terminal
mereka dzikirkan wirid tentang bulan yang tak pernah tidur
lalu mereka tenggelam di ujung gang. o ternyata engkau
belum tidur lalu engkau berkata, "aku mau temani kamu"

lalu malam turunkan seorang peri temani tidurku

Bandung, 28022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Losmen

Puisi Di Kebun Binatang

Di Kebun Binatang

Kebun ini mengingatkan kau+aku pernah bertemu
sebagaimana binatang lepas dari kandang, aku ganas
kepada engkau. mencakar-cakar bajumu.robek bawahan
lau ikatan tersembunyi habis kugigit, kau pun serupa
daging berdarah di depanku

"Aku belajar dari ganas harimau" kataku
oh kau melompat-lompat mungkin senang
lalu sahutkan doa seperti telanjang adam di surga
kau menyambar apa yang kukenakan, bagai kera
yang dikutuk menjadi maling dan menghilang
dalam rimbunan. oh sebagian rahasia telah tercuri

Baik akan kucari dengan gerak rajawali yang memburu
anak ayam, sayap mengembang nyanyikan dosa-dosa kera
kepada musa. tapi kau bergelantung di pucuk pohon. pilu
dan malu melihat ular berdiam, membelit ranting tua

semestinya ku harus mencengkerammu.menahan pilu
dalam peluk sayap-sayapku. merasakan hangat dada
di antara putaran angin yang menggila. tapi kau berontak,
bulu-bulu ini terlepas, bersebaran selubungi tatap langit

kau+aku terjatuh dalam tenang telaga
ikan-ikan muncrat. menggelepar di kering rumputan
buaya lari terbirit-birit menyadari mulutnya belum tercuci
lalu sepasang angsa menangisi sebagian sayap yang tertinggal

Sebuah jaring mengurung kau+aku. kami tertangkap
dikurung dalam kandang singa.kiranya telah mati
tapi maut mengundang para penebar jaring
memungut catatan kami

Di kebun ini, kesunyian seperti anak kecil bermain ayunan
di ranting pohon. dia terjatuh, lutut berdarah,
memanggil nama kami. lalu keluar pawang berikan susu singa
nanti sang anak akan berjalan melihat wajah kami di tiap kandang

Bekasi,25022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Di Kebun Binatang

Puisi Sang Pemain

Sang Pemain

Di atas hamparan persegi kita memegang kartu
pada banyak gambar. entah berarti apa?
namun nasib tak bisa dilukis meski mata kita
lukiskan ampas kopi yang telah kering

kita adalah pemain di putaran waktu
bergelombang banting kartu. mungkin
gambargambar silaukan pandang mata
tapi pak polisi belum juga hadir.menyemprit

"teruskan" katamu dan modalmu tak kan terselip
dalam kutang wanita. bila begitu cabik pisau waktu
keluarkan isinya. dan aku menanti waktu berbalik
menuju nol. lalu raja+ratu akan turun dari atas balkon
titahkan 1000 prajurit bertepuk tangan

bukankah kita ditakdirkan jadi pemenang
pada permainanan ini? setan dan malaikat pun
tak usik kemenangan ini. bahkan raja+ratu rela
ditimpuk para prajurit yang mengendus.Dan kalah
adalah tangis bayi yang tak temukan puting susu

Bekasi, 05032009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Sang Pemain

Puisi Seperti Ular

Seperti Ular

seperti ular ku mengembara di antara semak-semak basah
merayap dalam dingin kabut, mendesiskan kerinduan pada
gua tempatku berdiam. hingga mendengar lagu hujan
senandungkan gembiramu yang turun dari langit,tanpa busana
seperti kanak-kanak yang berlompatan menangkap katak

kamu malu bertelanjang depanku, lalu kubelit tubuhmu
agar tak malu dan membuka pintu bumi yang tertutup
rimbunan.kau pun melihat keluasan telaga dan menjebur
lalu mainkan seribu tarian dalam tenang telaga

oh aku merasa jadi satu sebab yang membuat engkau
terlempar dari langit dan surga tempatmu nyanyikan rindu
pada bumi. hingga kau ciprati aku dengan beribu liter
air terlarang, aku basah, aku kuyup. dan aku dosa
aku melata dalam sunyi telaga menemani engkau
menjalani kutukan menjadi dewi penghuni telaga sepi

seperti ular, aku lingkari hidupmu dengan ilusi yang tak habis
tersembur dari mulut manisku, lidah apiku membakar sepimu.
engkau melupakan surga lalu menghampiriku, tinggalkan asal
engkau berlari membawa parang, menebas kepala,tubuh,ekor.
kau telah menebas sepiku, dan darah sepi kau hisap
kau mendekam dalam tenang telaga setelah aku menyatu
dalam rimbun daun-daun

suatu malam, engkau akan melata seperti ular
setelah berganti baju. lalu kau mendesiskan kerinduan
pada katak yang menanti hujan turun.

Bekasi, 20022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Seperti Ular

Puisi Harmoni

Harmoni

Bagaikan bumi yang lahir dalam 7 hari
memecah dalam lingkar kuasamu, hingga
dia gelap awalnya, hingga dia mencari arah
lalu matahari menuntun gelapnya dan bulan
menemani perjalanan. atas kuasamu turun
adam ke bumi lalu bertahta di atas lembah
darah

Seperti juga aku terbelit lingkaran misterimu
lalu kumaknai hujan bagai tetes darahmu
yang kehilangan sebagian nyawa hingga
genangi lautan kering dan lembah sepi
terdengar bapa+ibu menjerit
setelah mereguk sebagian air laut
mereka panggil namaku di setiap lembah.
muncul aku dari sebuah gua sunyi di ujung
bumi. terasa ada kegembiraan dan waktu pun
menyapaku, karena lahir teman baru buat bermain

sehabis kelahiranku, darah masih ikuti alur lakuku
menggumpal padat dalam lingkaran jiwa. aku tak bisa
memecahnya karena tertanam di benak awal kejadianku.
kelak waktu menembus lingkaran, dia akan putar ulang
lalu lahirkan bumi baru tanpa darah
hanya air yang bersemayam
kekal


Bekasi, 14022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Harmoni

Puisi Melepasmu

Melepasmu

Sebaiknya ku lepas kulit bawang
satu persatu
lalu mengiris-ngiris sepotong-potong
air mata meleleh, tangan bebekas noda
aku puas selesaikan satu bagian rasa
meski pisau tak jadi mengoyak hati

Baiknya kucabut duri di tangan
setelah kagumi mawar yang tak pantas
kupegang
pedih. tangan terluka tapi cukup buatmu
mengucur di hampar genggamku dan patah

ku pamit dari hatimu seperti pengembara
tak tahu diri. begitu mudah ku lepas pelukan
hingga tangan tak mau nadahkan kasihan.
pergi tanpa beban pedih dan bibirmu adalah
rasa rindu yang tak sempat tercium

Bekasi, 20022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Melepasmu

Puisi SEMAYANG

SEMAYANG

Dalam tenang pantaimu, kuantar gelisah
dari jauh pelayaran, berteman iring ombak
dan gemuruh angin selatan.Lajukan pesan
saat kau singgah di kotaku.

Laju perahu temukan pendar cahya suar
terselip di sela karang gelap. "inikah labuh terakhirku"
terasa pesanmu menjepit arah bagai ikan terjaring pukat
terpikat rayu pulaumu dan canda pencari ikan.
oh aku terperangkap di sisi manis semayang

begitu rapuh aku mendaratkan gelisah.ku tahu
kau menangkap kelemahanku.hingga tombak
menusuk leher. pelan-pelan darah mengalir
menuju arus laut selatan. belayar kembali

aku menjadi asing di semayang, tanpa kepala
yang tertimbun ingatan awal. dan tubuh
bersemayam di rimbun gelisah kotamu.

Bekasi, 13022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi SEMAYANG

Puisi Kuli

Kuli

Kokoh hitam lengan menyimpan keperkasaan baja meraup batu-batu hitam di ceruk gunung hingga belanda sudi melirik keperkasaan lalu nipon membeli keperkasaan itu. Kau tak sadar keringat telah penuhi kali-kali kering yang mengalir ke kota. lalu sukarno jelajah sumber air."Oh kau robot-robot yang digerakkan dentum perut dan hingar kemauan anak+istri". Sukarno ke puncak bukit lalu menancap pengumuman "Ini Milik Kami"

Matamu ingin menangis dengan kemenangan ini tapi waktu rabunkan pandangan. "engkau
bukan pemilik keperkasaan" kata mandor pelabuhan. Tubuh kekarmu telah terteken kontrak hingga tertanda cukai beras di punggung. Ah anak+istri melihat punggungmu jadi tatakan makan taukee dan saudagar. Tak sempat dia mengelus punggungmu tapi kau menendangnya seperti kuda yang kesakitan hingga terlempar tahi,kentut,kencing,dan ludah. "kau bikin susah bapak!" katamu.

Mulutmu sungging senyum saat mereka pergi. kretek hiasi bibir tebal. Terbayang istri berdandan cantik dengan bedak dari luluran tahi ditambah parfum bau kentut. dan anak-anak yang sambut bapak dalam kesegaran setelah hisap ceceran ludahmu dan manis kencing. Malam ini mereka akan tampil cantik layaknya bintang sinetron tv yang lunas hutangnya dari bank keliling.

"Kamu kuli. Kamu ga boleh tidur. Apalagi bermimpi!!" Oh seorang anak juragan memanggil. dia rapi bak pengeran yang mau jemput putri. lalu kaki kuli mengayuh menuju harapan sang pangeran. dia tersenyum karena akan mutar sejarah, mengubah nasib anak juragan menjadi baik. tentu dia mendapat bagian kesenangan. lalu dia menonton rupa putri cantik yang bergoyang di kamar cahaya.

Ternyata kuli tak pantas lihat keindahan. Tusuk pisau juragan pada lubang mata, hidung, dan mulut. Kuli diam meringkuk di atas selembar tubuh istri yang kerempeng dan pipih berbantalkan busung perut anak. Kuli hanya tersenyum dan melihat masih ada bintang bersinar. hingga sebuah bintang turun lalu bisikkan rahasia, "Besok pagi sebuah kapal dari negeri jauh akan bersandar. dan mencari orang sepertimu. Cepatlah pergi. Bila ingin dengar gemerincing logam uang, kilau emas, dan halus lembaran dolar". tapi pagi ini dia ingin melihat goyang penari india di ujung pelabuhan.

Bekasi, 09-02-2009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Kuli

Puisi SEPINGGAN

SEPINGGAN

Sepinggan beribu kesedihan selubungi langit,
tetes airmata sia-sia.lenyap terserap kering tanah
hingga aku terbang nuju awan. menghilang lama

Sepinggan ku telah pergikan seribu catatan
tentangmu. terkubur di remang bintang dan bulan
iringi penguburan. tak ada api unggun
dan hymne kematian. kehilangan wajar adanya
sebab surya tak sudi buka catatanmu lagi.

Mungkin badai kelak mengeja
setiap nyanyi piluku buatmu
mengalun bagai pendaratan
terakhir di ujung musim

Bekasi, 13022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi SEPINGGAN

Puisi Tahanan Hujan

Tahanan Hujan

Sebagaimana berarak awan selubungi langit
lalu matahari terlelap dalam kerinduan
bertemu bulan di ujung malam.dan aku berharap
semoga kutak tertawan hitam kabut lalu terperosok
dalam penjara hujan

Tengah malam kilat sambar busana bidadari
yang menari di awan bagai maling menyambar
dompet.aku malu melihat ketelanjangan, nutup mata
dan telinga berucap "astaghfirullah". nafasku tersedak
namun bidadari ingin mandi di bumi dan mengajak kilat
telanjangi tubuh mulusnya. lalu awan tumpahkan air
buat kolan-kolam yang kering.

Ku semakin terpojok, menyudut di ujung pagi
tubuh ini kuyup cucuran hujan.merasakan deras
siksa, aku lunglai terikat dingin.
"ampuni aku, ku tlah berbuta dosa"
tapi kepala ini terus terajam pisau hujan,
tubuh terbenam dalam lumpur,tenggelam dalam
genangan banjir. tak ada kopi,gorengan pisang,
dan dji samsoe buatku lagi. aku longsor di tepi jalan
yang menjadi kolam.

Ini pagi ku tertawan hujan, tanpa ada pengadilan
atas dosa yang kulakukan semalam. mengintip matahari
bercumbu dengan bulan di balik cakrawala. lalu malaikat
kirim bidadari buat menahan aku. Oh aku menjadi pesakitan
Dingin. Mengigil. Meradakan dingin dalam penjara hujan

Bekasi, 06-02-2008

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Tahanan Hujan

Puisi Malam Jum'at

Malam Jum'at

Ini malam peri-peri berbuka beha
mencari bayi-bayi yang ingin netek
lalu sembunyikan dalam rimbun alang
dan mengajak jumpalitan di antara belukar
hingga purnama tak akan menerobos mata kecilnya

Malam ini peri-peri datang di setiap atap
tapi lampion membuat ia takut
wajah terpandang buruk di antara bayang cahaya,
oh ia terbakar bila pandang polos mata bayi
mengigit tangannya serasa tak sanggup memegang
: lalu terbang di di regol bagai kunang-kunang
yang kelelahan menatap pijar lampu

Malam ini peri-peri menangis
menunggu setiap lelaki yang nyasar
dia rela tubuh terjamah meski berasa remang-remang
dan sebuah bayi terlahir. yang kan minta darah
bukan susu

Bekasi, 22012009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Malam Jum'at

Puisi Pagi Yang Teraniaya

Pagi Yang Teraniaya

Pagi yang teraniaya
Mulut terbakar hisap kepahitan
Jerit kami lihat bunda
berdandan di dapur.sedang bapak
tuangkan tuak di air susu.

Terlihat murung, getir berbekas
satupersatu bibir terkelupas
oh ucapan kami menjadi telanjang
kami berteriak-teriak hisap kesepian pagi

Akhirnya kami cucup segar embun
terselip diantara belahan dada pelacur
yang pulang kesiangan. ah kami nikmati
manisnya sisa cintanya

Bekasi, 21012009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Pagi Yang Teraniaya

Puisi Tanda Mata

Tanda Mata

Sebelum Kau pergi
Pandang Mekar bunga
di halaman. Yang berseri
sejak cahyamu memekarkan

Sebelum terbenam, baiknya kusematkan
kembang di telinga.sejenak menahan rembulan
pulangkanmu.dan bibir bisikkan kata pisah
kuharus pulangkan setiap cerita pada langit jingga

Setelah hilangmu, aku serupa ranting kering
lukai wajah rembulan. tak lelah kucoret wajahnya
hingga kuyakin kau tiada dan langit pun lepas bayangmu.
dan sepertinya rembulan telah sembunyikan jasadmu
di balik wangi kamboja

Bekasi, 23012009

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Tanda Mata

Puisi Ayam

Ayam

bila tangan kami terpotong, potongannya akan mencakar-cakar aspal jalan
mencari sisa biji-biji uang dalam tanah semakin kering.
dan mata kami lepas, keluar dari wadah lalu menggelinding
menuju kilau uang yang tersembunyi. terbenam dalam gelap.
tubuh kami bungkuk, terbungkuk karena sakit menahan berat tuntutan
injak punggung. kami harus berhormat pada panas matahari.
namun rambut kau jambak hingga leher serasa akan putus.
mulut kami terjepit jawabmu. hanya bisa cuap-cuap tanpa bisa
beri alasan kenapa kami harus menerima pagi lalu bertebaran
ikuti kemauanmu

sekiranya kami seperti ayam
pagi ini potongan tubuh kami terpanggang
hingga kau nikmati di atas meja makan
tapi kepala kami penuh cerita anak+istri
tentang tetangga yang makan ayam goreng
dan otak kami berhitung berapa jumlah uang buat beli daging ayam

Bekasi, 18012008

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Ayam

Puisi Kuburan

Kuburan

seperti kuburan menanti peziarah
hingga angin sayup-sayup gerilya
mencari tangis di antara tabir kematian
dan kamboja mendayu-dayu harapkan
pejalan cium wanginya lalu berdiam

demikian engkau menunggu tamu
ziarahi ruang gelapmu. rindumu mengigil
memanggil setiap yang lewat. engkau terpasung
dalam kesempitan balok. terjepit mengigit pilu
engkau terkapar mendamba bau keringat peziarah

kuburan tetaplah kuburan.sepi meski peziarah
nyanyikan doa sedih 1000 oktaf dan engkau bacakan
surat-surat pengampunan keras-keras.hingga terdengar
malaikat yang bersarang di pucuk kamboja.dia pun bergetar
turun menyelip dalam tanah merah. bertamu di kamarmu
lalu ajukan tanya : " engkau kesepian malam ini?"

dan engkau tak lagi sepi.keramaian lenyapkan sunyi
sejuta malaikat bertamu ke kamar sempitmu
oh kau lihat diantara mereka ada serupa wajah burukmu
kau menjerit ketakutan.kau tutup seluruh indra dari
kenangan burukmu.oh jiwa tertawan kenangan-kenangan
hingga kau malu pandang rupa peziarah

Bekasi, 03-02-2008

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Kuburan

Puisi Taman Mekarsari

Taman Mekarsari

Aku berlindung di bawah gazebo kesunyian
setelah jelajahi sudut taman tanpa peta
sementara parau syair burung kawin terngiang
seperti mencaci ketakutanku pada serakan daun jatuh
yang semestinya tak terjadi jika tak ku jamah ranting rerimbunan

dan sudahlah aku mengerti tentang pertemuan kita pada sebuah taman
tanpa Kau yang menyingkir tak berbekas hanya menjelma menjadi angin
bergantung pada awan gelap. membawa waktu nestapa di titik penantian
Ah aku merunduk mengikuti daun : mengetuk pintu kefanaan

Bekasi, 02 desember 2010

Puisi cinta | Puisi 2011

Baca Selengkapnya - Puisi Taman Mekarsari

Jumat, 07 Januari 2011

Cara Beriklan Di Internet 2011

Cara beriklan di internet - Tahun 2011 ini merupakan tahun yang baik bagi para pemilik produk. Terutama bagi anda yang sedang mencari cara beriklan di internet yang efektif dan menguntungkan. Pasalnya, di tahun 2011 ini telah muncul sebuah media advertising online lokal yang akan menjadi perantara antara Anda sebagai pemilik produk dengan para blogger sebagai publisher (yang mengiklankan produk anda). Media tersebut adalah IdBlognetwork.com.


Selama ini, ketika calon advertiser mencari tutorial cara beriklan di internet, maka yang terbayang adalah google adwords dan facebook. Tidak mengherankan sebenarnya. Siapa sih yang tidak tahu kehebatan google? Siapa yang tidak kenal facebook sekarang ini? Hanya saja, ketika yang anda jual adalah jasa/produk lokal, masih efektifkah facebook dan google Adwords? Mana yang lebih efektif untuk pasar lokal: facebook dan google adwords atau media advertising lokal?

Kalau saya boleh menjawab pertanyaan tersebut, maka jawaban saya adalah "Media advertising lokal memiliki efektivitas yang lebih baik dibanding Facebook dan google adwords sekalipun". Kenapa saya mengatakan demikian? Karena media lokal lebih fokus dan lebih mengenal bagaimana situasi pasar lokal. Oke, untuk hal yang seperti ini, saya yakin anda, orang-orang marketing sudah pasti lebih tahu dari saya.

Sekarang, pertanyaan mulai muncul di benak Anda, "Apa itu IdBlogNetwork?" "Apa keunggulan idBlogNetwork sebagai media advertising lokal dibanding facebook dan google adwords?"

Oke, info lengkapnya bisa Anda baca di artikel saya yang lain tentang Cara Beriklan di Internet.
Baca Selengkapnya - Cara Beriklan Di Internet 2011