Minggu, 09 Januari 2011

Puisi Seperti Ular

Seperti Ular

seperti ular ku mengembara di antara semak-semak basah
merayap dalam dingin kabut, mendesiskan kerinduan pada
gua tempatku berdiam. hingga mendengar lagu hujan
senandungkan gembiramu yang turun dari langit,tanpa busana
seperti kanak-kanak yang berlompatan menangkap katak

kamu malu bertelanjang depanku, lalu kubelit tubuhmu
agar tak malu dan membuka pintu bumi yang tertutup
rimbunan.kau pun melihat keluasan telaga dan menjebur
lalu mainkan seribu tarian dalam tenang telaga

oh aku merasa jadi satu sebab yang membuat engkau
terlempar dari langit dan surga tempatmu nyanyikan rindu
pada bumi. hingga kau ciprati aku dengan beribu liter
air terlarang, aku basah, aku kuyup. dan aku dosa
aku melata dalam sunyi telaga menemani engkau
menjalani kutukan menjadi dewi penghuni telaga sepi

seperti ular, aku lingkari hidupmu dengan ilusi yang tak habis
tersembur dari mulut manisku, lidah apiku membakar sepimu.
engkau melupakan surga lalu menghampiriku, tinggalkan asal
engkau berlari membawa parang, menebas kepala,tubuh,ekor.
kau telah menebas sepiku, dan darah sepi kau hisap
kau mendekam dalam tenang telaga setelah aku menyatu
dalam rimbun daun-daun

suatu malam, engkau akan melata seperti ular
setelah berganti baju. lalu kau mendesiskan kerinduan
pada katak yang menanti hujan turun.

Bekasi, 20022009

Puisi cinta | Puisi 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar