Puisi - Mahligai Malam
legam malam menghitam di antara kaki kakimu yang menyolek laki laki tambun dan menyuguh biru menandai langkah langkah keramaian menjadi opera keabadian
aku mendekap suaramu di pematang dulu ketika langit langit ditinggikan purnama sebagai ruang kita mencapai awal pertemuan, aku kini mengingatmu dengan ruang ruang yang kini menghilang ditelan gemerlapan mal, apartemen dan swalayan
seperti kaki kaki yang berat melangkah aku pun mulai gelisah sekejap ingin melepas lelah melumuri diri dengan tanah tanah menjadi seekor keong dan pergi meninggalkan segala resah
karena kau tak mau berubah dari jalang jalang kelam dari perempuan pemain malam sampai aku tak membaurimu di tengah tengah tawa laki laki yang membuka sedikit baju tipismu ah, mahligai malam terlalu sesak kutarjamahkan tentangmu yang baru saja ingin kupinang di pematang: impian kita sebagai kekasih, sayang
Malang, 2010
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar