JIKA SEMPAT INGAT
seakan kembali diingatkan.
saat dulu pernah keberangkatan
menanyakan tujuan.
arah-arah hadir, atau sengaja dihadirkan.
oleh telunjuk dan telapak tangan.
sampailah riuh pasar itu.
datang berpura-pura jadi pengganggu.
dan lagi-lagi,
langkah kehilangan penerjemah.
begitu banyaknya bahasa.
ingin menghapus makna dari niat tulus.
mata membuka lagi denah.
barangkali masih tersisa tanda panah.
ternyata cuma berisi kalimat-kalimat yang salah.
tas di punggung,
berisi sedikit air minum.
kini tenaga,
makin sering bertanya.
mampukah sebelum senja,
kita sampai disana
oleh: AF Kurniawan
***
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar