MALAM REBAH PERLAHAN
Kaukucurkan hujan.
Tangis di cangkir.
Hidup kita yang retak.
Cinta dan kemayapadaan.
Menyelumuti.
Lidah hari-hari yang menjulur.
Sunyi dan kering.
Bukankah sudah berpuluh tahun.
Bekas kecupan di leherku luka dan m enggaris kerinduan?
Sesekali masuklah
ke dalam alir gairah m alamku.
Oke?
Kutunggu ketika malam rebah perlahan...
dan berkabut!
2010
Dewi Nawang Wulan
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar