Rabu, 18 Agustus 2010

Sehabis Makan Malam - Puisi Cinta

SEHABIS MAKAN MALAM
: juni


engkau yang datang sambil menyeret bandul jam.
yang kutakuti sebagai utusan penarik upeti.
namaku juni, cantik dan dinamis.
begitu kau selalu menyapa diri sendiri.
ya, selalu saja aku hampir lupa.
disaat kau bersila,
membacakan mantera pada angka dua puluh dua.
mengecatkan warna belia pada ruang pribadi ingatanku.

aku masih sibuk di ruang tengah,
mengaduk kopi, menambahkan gula,
bersiap menjadi makan malam sederhana
diantara kursi dan meja.
aku tahu , diatas meja, kau adalah titik
dimana segala garis silang saling bertemu.

semerah gerak yang berumah pada darah
sekilas penglihatan yang dikenakan oleh mata.
sedenting pendengaran yang dipakaikan untuk telinga.
letih sungguh usia ini dipinjam tubuh.

kita, lilin. Korek api.
makin pucat.
makin cacat.

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar