Jumat, 29 Januari 2010

6 Ciri Pemimpin yang Berkualitas

Ciri-ciri pemimpin yang berkualitas atau ciri-ciri pemimpin yang baik. Penulis buku "The Purpose Driven Life" atau "Kehidupan yang digerakkan Tujuan" menulis tentang apa yang harus menjadi kualitas seorang pemimpin saat ditanya Jemaat Kristiani di Amerika tentang orang yang bagaimana yang harus dipilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Apa yang Pastor Rick tuliskan dapat dijadikan patokan bukan saja untuk pemilihan Presiden di Amerika tetapi untuk memilih setiap pemimpin.

Ciri yang paling utama menurutnya adalah karakter. "Fondasi kepemimpinan bukan kemampuan atau karisma, tetapi karakter. Orang yang berkarisma seringkali dianggap sebagai pemimpin yang terbaik, tetapi karisma dapat dipakai untuk kebaikan maupun kejahatan.

Tanpa karakter, karisma menjadi suatu ancaman, yang digunakan untuk memanipulasi situasi untuk tujuan-tujuan egois. Apakah dalam memimpin sebuah perusahaan, pusat pendidikan, politik atau keluarga, karakter selalu menang di atas karisma. Apa yang sangat kita butuhkan di dalam para pemimpin kita adalah karakter yang kuat."

"KHARISMA seorang Hamba TUHAN adalah satu KASIH KARUNIA yg dapat mengangkatnya.
tetapi KARAKTER yg di pakai TUHAN untuk Mempertahankannya".
warna KARAKTER akan Jelas dari setiap Respon yg Spontan yg kita berikan.

Enam ciri lain yang Pastor Rick yakini sebagai kualitas yang esensial pada seorang pemimpin adalah:

Belas Kasihan: Pemimpin yang besar secara tulus mempedulikan dan mengasihi orang yang mereka pimpin.

Perenungan/Kontemplasi: Pemimpin yang besar membangun cadangan spiritualitas, emosional dan intelektual yang mendalam lewat doa, ketenangan, bacaan dan renungan. Mereka sadar akan besarnya tanggungjawab mereka. Mereka menyeimbangkan waktu yang diluangkan di tempat umum dengan waktu pribadinya.

Optimisme: Pemimpin yang terkemuka terus menyakini apa yang benar di saat setiap orang mau menyerah. Mereka yakin bahwa kejahatan dapat dikalahkan oleh kebaikan.

Konsentrasi: Pemimpin harus bisa fokus pada persoalan kritis dan tidak sibuk dengan masalah-masalah sekunder.

Keberanian: Menangani persoalan yang sulit membutuhkan keberanian karena solusinya tidak selalunya popular. Tanpa keberanian, pemimpin hanyalah budak kepada opini publik yang berubah-ubah.

Hati nurani yang bersih: Integritas pribadi sangatlah penting karena kepemimpinan harus dibangun di atas dasar kepercayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar