Kamis, 28 Januari 2010

Cara Menghilangkan Sifat Pemalu

Cara Menghilangkan Sifat Pemalu, Minder dan renadah Diri


SEORANG rekan mengeluh karena sifat pemalunya. Menurut dia, sifat tersebut sangat menghambat kariernya. "Beberapa peluang untuk maju sering lewat begitu saja. Karena saya terlalu malu untuk mengatakan kepada atasan dan rekan-rekan bahwa saya bisa melakukannya," kata Erina, demikian nama teman yang masih single ini.


Menurut ahli kepribadian Hj. Dewi Irawati, B.Sc., sifat pemalu dan malu adalah dua hal yang berbeda. "Sifat pemalu adalah keadaan yang sudah terpola, sedangkan perasaan malu terjadi pada saat atau karena keadaan tertentu," kata pengajar di Akademi Sekretari dan Manajemen Ariyanti Bandung ini. Contoh perasaan malu, misalnya ketika seseorang merasa telah memotong rambutnya terlalu pendek malu karenanya. Padahal orang lain mungkin melihatnya ia lebih baik dengan potongan seperti itu.


Dijelaskan Dewi, sifat pemalu berkaitan dengan orang lain. Seeorang tidak akan merasa malu pada anjing ataupun kucing. "Sifat pemalu adalah perasaan rendah diri pada suatu sisi," kata Dewi.


Beberapa orang sering mengasosiasikan sikap pemalu dengan sifat pendiam. Menurut Dewi kedua sifat ini sangat berbeda.
"Orang pendiam belum tentu orang yang pemalu," kata Dewi menegaskan.
Orang pendiam adalah orang yang tidak banyak omong atau berbicara, tidak canggung di depan umum, memiliki rasa percaya diri, bahkan cenderung memiliki kemampuan berbicara yang baik di depan umum. Orang pendiam lebih banyak berpikir dulu sebelum berbicara. Namun, ada pula kelemahan si pendiam ini, yaitu mereka cenderung tidak berani mengur, mendekat, atau mencoba berkenalan terlebih dahulu.


Dibanding sisi positifnya, lebih banyak efek merugikan jika seseorang memiliki sifat pemalu. Begitu pemalunya, bahkan untuk sekadar mengemukakan pendapatnya saja Erina merasa sangat malu. Karena sifat ini, jangankan bosnya, rekan-rekannya saja jarang mengetahui apa kelebihan Erina. Pepatah silent is gold tidak selalu benar. Untuk menampilkan kemampuan seseorang harus mampu "menjual dirinya". Untuk itu, perlu siasat menaklukkan sifat pemalu yang menghalangi lidah untuk berbicara.


Seseorang bisa dikatakan memiliki sifat pemalu jika memiliki gejala-gejala berikut ini :
1. Mengalami kesulitan berkomunikasi
2. Selalu berusaha menyendiri
3. Takut dikritik
4. Terus menerus khawatir
5. Sikap membela diri yang terus menerus dalam menghadapi kritik.


Sifat pemalu ini biasanya tercetus oleh beberapa alasan seperti memiliki masalah dengan kesehatannya, berada pada golongan sosial yang tidak tinggi, memiliki keterbatasan dalam pendidikan, merasa kurang dalam penampilan, menyangkut soal kebudayaan dan keberadaan materi.


"Apakah sifat pemalu ini bisa dihilangkan? Jawabnya ya," kata Dewi. Triknya pun sebenarnya sangat sederhana, namun perlu ketekunan latihan terus menerus agar terbiasa. 


Pertama, jangan pernah meremehkan diri Anda sendiri. 


Kedua, kuasai titik lemah. Sifat pemalu terutama karena perasaan takut, jika kita bisa mengatasi rasa takut ini, sifat pemalu bisa kita hilangkan. Rasa takut adalah perasaan yang berhubungan dengan keadaan terdesak, tegang dan putus asa. 


"Ketakutan timbul dalam bermacam bentuk. Yang penting untuk kita adalah bagaimana mengenali ketakutan itu, dan apakah hal itu layak untuk dipertahankan sebagai bagian dari hidup kita?" kata Dewi.


Ketiga, yakinlah Anda akan berhasil dengan apa yang akan Anda lakukan. Dengan keyakinan ini, perlahan tapi pasti rasa malu dan sifat pemalu itu bisa enyah dari sikap Anda. (Uci)***


Penulis:
Back


Tidak ada komentar:

Posting Komentar