Di Tangan Sepi
Di tangan sepi mengurai tilas diri
yang dilebati muram walau pagi menjelang
dan tangis tak sanggup lagi menguras air mata
Di tangan sepi kujelajahi segaris pantai purbani
landai dan terbengkalai
di mana ombak melukis rintih sepi di kanvas sunyi
Di tangan sepi, angin berlari menjemput lukaku
yang telah berbagi purnama denganmu
di musim ganjil yang tak sepenuhnya berubah
Di tangan sepi akan selalulah abadi sekecap rasa cemas
walau berkali menggusur, kita serpih abadi dari yang sementara
maka sekuat-kuatnya melawan kian kencang jerat mencekik
September 2010
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar