Pilu
Kawan !
Telah luluh lantak badan
tak lagi terlunta-lunta seperti lalu
hebat puncaknya menggila sedu-sedan
meratap siang malam sampai rasan
Inilah tanggungan hati
dulu jauh menanggung rindu
sekarang dekat mengandung pilu
sehingga insaf badan, meracau tiada henti
Adzab apa ini,
sehingga harus berhujan berkepanjangan
tiada di rasa lagi musim silih berganti
malah semakin payah menahan perasaian
seperti kali ini aku bercerita
ramai di sunyi
kononlah kok lengang !
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar