Sabtu, 25 September 2010

Puisi Ada Ada Saja

Ah,

Ah, masa depan telah menunggu dengan bunga rampai yang harum di atas kasur-kasur. Bersiap-siap mendekap dengan tangan panjang yang terkembang dan bahu lebar yang empuk. Namun, mengapa aku masih santai saja di atas keremangan. Antara maju atau mundur. Di sela jalan atau malah berhenti sama sekali.

Ah, sungguh hebat badai kebimbangan yang mendera, hingga tekad kokoh yang telah kutanam dan sekarang tumbuh besar, seketika rubuh mencium kekalahan. Sia-sia saja benih keyakinan yang kusemai. Harap yang kuikat dengan kuat, lepas begitu saja. Entah ikatnya yang longgar atau malah talinya yang rapuh.

Ah, masa depan dengan keyakinan yang telah rubuh. Akankah berbuah ranum. Berlinang bersinar. Mengundang decak iler para kalong. Membalas budi alam yang telah dengan ikhlas menumpangkan akarku untuk bersipacik.

Ah, mana mungkin. Hingga kinipun, umpatku tak pernah lepas dari bibir. Jengahku masih saja tertawan di dasar hati.

Ah, lalu apa? Aku begini adanya. Ribuan rencana tapi selalu tak ada kerja. Akankah menuai, jika menyemai hanya dalam mimpi?

Ah, ada-ada saja. Orang gila.


Dedi Supendra

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar