Senin, 27 September 2010

Puisi Terminal

Terminal

Wajah-wajah tak jelas memandang
Kepalanya panas disinari matahari
Matanya merah, otak meleleh

Jari-jari kondektur mengetuk jiwa penumpang
Tangan kekar supir membawa puluhan kepala
Menuju kepahitan dunia
Debu bawa serta aku duduk di sampingnya

Terminal Cianjur, medio Oktober 2003.

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar