PENGANTIN CAHAYA
kubakar hidupku dengan dzikir
setelah melewati sia-sia pengembaraan
seperti adam dan hawa yang resah
dalam perpisahan tergelapnya
kutuk siapa paling magrib
yang melempar sukmaku menjelma debu
sihir siapa paling masrik
yang menyulap hidup menjelma gurun
kubakar hidupku dengan dzikir
seperti halaj dan rummi
meninggalkan bumi yang sekarat dan sepi
melesat ke arasy tertinggi
jagat kulipat-lipat dalam purnama
ayat-ayat batu kucairkan dalam ruh
adalah peta paling keramat
bagi usia menuju kiblat
seperti halaj dan rummi
seperti adam dan hawa yang direstui
aku mabuk kepayang di ranjang ini
dalam hujan kesturi
Tasikmalaya, 2004
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar