Selasa, 21 September 2010

Puisi Pengantin Cahaya

PENGANTIN CAHAYA

kubakar hidupku dengan dzikir
setelah melewati sia-sia pengembaraan
seperti adam dan hawa yang resah
dalam perpisahan tergelapnya

kutuk siapa paling magrib
yang melempar sukmaku menjelma debu
sihir siapa paling masrik
yang menyulap hidup menjelma gurun

kubakar hidupku dengan dzikir
seperti halaj dan rummi
meninggalkan bumi yang sekarat dan sepi
melesat ke arasy tertinggi

jagat kulipat-lipat dalam purnama
ayat-ayat batu kucairkan dalam ruh
adalah peta paling keramat
bagi usia menuju kiblat

seperti halaj dan rummi
seperti adam dan hawa yang direstui
aku mabuk kepayang di ranjang ini
dalam hujan kesturi

Tasikmalaya, 2004

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar