Nisbi
Sebelum kutanam julang menara
di ujung bukitmu yang ranum
menjelang hari sakratul
tak bosan kita mengutuk maut
dalam pentas kolosal tari setubuh
menggarap tiga belas episode nanar
berlatar lengking gagak
menyibak pekat langit
Bulan menciut
berlayar menjauh
bintang buta
malam dilangsamkan kutuk waktu
Berapa tamu memadat
panggung kita makin cadas dan bernafsu
menjilat tiap helai keringat yang gugur
kita pun kian culas membakar tenaga
Dan dia hanya menumpuk trenyuh
di balik mata berkabut
alih-alih beranjak tua
dan terlupakan
itulah kita nanti
September 2010
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar