Kamis, 23 September 2010

Puisi Seseorang yang Ia Tunggu Sebelum Mati

SESEORANG YANG IA TUNGGU SEBELUM MATI

1//
ia masih disana,
seperti petang yang menunggu berganti lensa mata.
menjadi lebih arang , menjadi lebih abu.
kadang ia sebuti nama seseorang,
tanggal kelahiran, dan hawa dingin
yang bekam diantara renyai hujan.
berusaha berakrab dengan rasa bosan.
memperpanjang umur udara yang menguasai paru-paru.

2//
tetapi cerita, mengembalikan laju tubuhnya,
pada kilometer pertama gegaris peta.
ruangan itu,
yang pernah mengajari.
bagaimana memecahkan angkuh batu.
dengan jemari yang belum dirambati kuku.
ia lantas ingat tentang sebuah pertemuan,
yang mengubahnya jadi lengan sampan.
berlayar di gelombang yang meluap luap dari penanggalan.

3//
dari sana, barangkali,
laut itu.
yang membantunya menjauhkan kesedihan sunyi,
dari tepi seberang berpohon kirmizi.
menggali lubuk lapang segala ikan.
ia begitu terampil menjadi permainan.
diisinya cekung kecil lubang lubang itu,
dengan aneka biji bijian dan kulit kerang.
sampai semua penuh.
riuh.
hampir ia lupakan lapuk papan diburitan.
tempat ia cermat mengikhlaskan kedatangan dan kepergian.


4//
ia masih disana,
memperkirakan sayup lengan ,
melambai samar dari kejauhan.
akan ada yang muncul di malam rabun.
dan ia semata- mata tajam pendengaran.
suar menangkap bunyi dari ketinggian.
sebab ia seperti cerita lain,
yang tersusun runtut diatas kain,
jerih payah canting menggurat kemauan lilin.
tak jadi soal.
seseorang hadir.
tepat sebelum tanggal kematian.

***

AF. KURNIAWAN
Ngrancah, september 2010.

***

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar