Selasa, 07 September 2010

Sajak Katarsis - Puisi cinta

Sajak Katarsis

Karya : D. Dudu AR

Badai memang tak pernah bertamu
mengucap salam atau megetuk pintu
dengan angkuh, duduk seronok sambil komat-kamit
semburkan naluri penghadang yang radang

Begitu juga selibut, mengendap di setiap labirin
rongga yang himpit sebagai satu-satunya selasar sadar
yang tersisa sepetak galengan* sawah si tuan remah

Serasa waktu tinggal sejumput rindu, yang mungkin tersentuh
atau justeru melepuh di didih taman yang gersang kedamaian

Serupa serimpung redup disetiap lekuk kembara
melengkung jejakjejak pengembara
memilin sebotol nafas di lenjang paling tinggi
mengikat kuat sampai berkecipak dari buih telaga
ke ombak laut utara.

Tasikmalaya, 15 Juni 2010

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar