Sajak Katarsis
Karya : D. Dudu AR
Badai memang tak pernah bertamu
mengucap salam atau megetuk pintu
dengan angkuh, duduk seronok sambil komat-kamit
semburkan naluri penghadang yang radang
Begitu juga selibut, mengendap di setiap labirin
rongga yang himpit sebagai satu-satunya selasar sadar
yang tersisa sepetak galengan* sawah si tuan remah
Serasa waktu tinggal sejumput rindu, yang mungkin tersentuh
atau justeru melepuh di didih taman yang gersang kedamaian
Serupa serimpung redup disetiap lekuk kembara
melengkung jejakjejak pengembara
memilin sebotol nafas di lenjang paling tinggi
mengikat kuat sampai berkecipak dari buih telaga
ke ombak laut utara.
Tasikmalaya, 15 Juni 2010
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar