Bercak
Buncah pena yang kau siratkan di dinding langit
Remahkan tulang dada hingga remuk
Lalu menampar jantung sampai menggelepar
Dan, riak berlinang di mata
Aku tak sengaja
Ketika menelusur
Di tanah lembek
Di guyur hujan
Selibut mendadak akut
Membaca segumpal tanah liat
Yang gelap
Mataku dijamah angin
Terpeleset di ubin licin
Kemudian menela’ah isimu
Dalam kubangan keruh
Maaf! Aku larut.
: saat semburat kilat menampar
2010
oleh: D.Dudu AR
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar