Rabu, 08 September 2010

Bercak - Puisi cinta

 Bercak

Buncah pena yang kau siratkan di dinding langit
Remahkan tulang dada hingga remuk
Lalu menampar jantung sampai menggelepar
Dan, riak berlinang di mata


Aku tak sengaja
Ketika menelusur
Di tanah lembek
Di guyur hujan
Selibut mendadak akut
Membaca segumpal tanah liat
Yang gelap


Mataku dijamah angin
Terpeleset di ubin licin
Kemudian menela’ah isimu
Dalam kubangan keruh
Maaf! Aku larut.

: saat semburat kilat menampar

2010
oleh: D.Dudu AR

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar