Minggu, 05 September 2010

Debu Di Sajadahku - Puisi Islami

debu di sajadahku

(alunan monggang bunyi satu-satu....ning nong ning..)
menjelajah jejak masa kecil :
yudonegaran, plengkung, bioskop Ratih
batubata berlumut di rengkahan tembok
julur-julur akar menggantung-gantung harapan
wringin kurung – sejoli - tak sampai,
rerumputan kering
yogya berpasir matahari menyengat
di ujung kenangan kubah menjulang
kutujukan langkah
memintas alun-alun ke satu arah

sejuk, kaki mencelup air
wadag dan wajah di bening kolam bergerak-gerak
pilar-pilar yang pernah kusentuh warnanya kusam
berbaur warna-warni pakaian jamaah pelosok negeri

(terlena di beranda masjidMu,
mestikah ijin menjenguk mihrab,
dan masihkah sujud Kau terima
sedangkan debu di sajadah tak mampu kuseka)

sementara di pelataran
marbot tua tertatih-tatih setia menyapu
bayang-bayangnya sendiri
begitu banyak yang belum terjamah meski tiap hari ada dakwah

(alunan monggang satu-satu.....ning nong
ning..)

gema itu lindap ditingkah pesta sekaten
ketipak kuda menggeret andong
jamaah menyulap lampu-lampu
musik menilap doa-doa
jadi remah di tembolok ingkung, jadi rebutan
jadi kerikil berhamburan
semangatku terbang mencari-cari

(alunan monggang satu-satu : ning nong ning..)

gung..

dalam qalbu
dalam sujud aku bukan apa bukan siapa
aku tak ada
lebur menyatu
cuma
:debu

Yogya, 2004
oleh: Uki Bayu Sedjati

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar