-Langkah Kesebelas
Sepuluh hari berlalu: bolehkah aku tersipu semalu-malu?
Pura-pura merindumu, saat kau menunggu, aku sibuk melulu
Diam-diam aku ingin sembunyikan nafiri dari jangkauan Israfil
Aku belum siap, tuanku. Aku tak kunjung siap menggigil
Kucatat segala sesuatu: janji denganmu, percakapanmu, pesan pendekmu
Mengapa tak kusadari ada yang lebih tekun mencatat seluruh nasibku
Memandang kabut, aku tahu itu lukisan hatiku yang kalut
Jazirah yang membujur-lintang ini ingin kuarungi tanpa rasa takut
Distikon yang berkelebat seperti kalimat telegram
Bagiku seuntai isyarat tajam, sebelum aku bersimpuh redam
11 Ramadan 1431, 21 Agustus 2010
Kurnia Effendi
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar