Selasa, 14 September 2010

Ghadir Kum - Puisi cinta

Ghadir Khum
Oleh : D. Dudu A. R.

"Siapa yang sesungguhnya pendusta?"

Coba tela'aah referensi yang otentik
Coba buka mata hati
Coba bicara tanpa berkelit
Cobalah!!

Betapa sulitnya membuka tabir
Hanya karena alasan gengsi faham
Bagaimana bisa bersatu, jika banyak pertentangan?
Maka, sudilah semuanya dinginkan hati

Peristiwa ini kubaitkan, karena kerelaan
Peristiwa ini kusyairkan, karena kemegahan


Betapa tidak, sang Nabi memberi awlanya
Secara alami hanya untuk Ali a.s
Ini bukan aklamasi, tetapi hujjah bagiku
Jawaban dari Dia yang memberi hak kepada pilihanNya

Maaf.

Aku bukan sunni, syiah, sufi ataupun madzhab lainnya
Aku adalah aku yang merangkak karena ketidak berdayaan

Seperti nilai historis yang terkesan disengaja ditimbun rapi
Seperti kekuasaan yang mengendalikan sejarah kuasanya

Adakah yang mempedulikan tentang ini?
Tentang hakikat hirarki khalifah sebenarnya

Sudilah redamkan amarah yang berujung curiga
Marilah menggunakan hati jua fikir
Bukankah semua pertanyaan, sudah Dia sediakan jawabannya?
Buanglah dengki, benci jua permusuhan diantara kita


Sekali lagi!
Siapa pendusta sebenarnya?

Aku?
Kamu?
Kami?
Kita?

Simpan pertanyaan itu untuk di jawab oleh hati!

Tasikmalaya, 19 Desember 2009

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar