-Langkah Keempat
Di senja berminyak, saat langit merias wajah saga
Terbayang rimbun kenangan masa kanak-kanak
Semarak putaran jatuh-bangun kincir diorama
Mungkin sejak itu, manakala rambut masih tegak
Aku mengawali perjalanan mencari cintamu
Pada singkat usia bapak, pada beledu raut ibu
Lapar adalah keberanian tanpa mengasah pedang
Haus mirip lembar papyrus menghindari kisah perang
Berlagak ksatria, selalu kutamatkan perjalanan shiam
Di sore lebam oleh hibuk lalu-lalang orang pulang
Masih setia kucari cinta, alamat yang kujelang
: Pintu yang menuju arah dari mana aku datang
Jazirah ini, pada setentang pandang, luas tak terkira
Aku tahu engkau menunggu pada jarak cemasku
Aku ingin tahu kesabaranmu menanti langkah siputku
Tabah adalah cendera mata terindah
Untuk tak selalu rindu pada pelangi masa lalu
Ketika cinta seperti hadiah, begitu azan petang berlagu
4 Ramadan 1431, 14 Agustus 2010
Kurnia Effendi
Salam puisi cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar