Kamis, 02 September 2010

Langkah Ketiga

-Langkah Ketiga

Malam pun tulus membentuk kubah
Untuk meletakkan puncak saat aku tengadah
Antara dua ujung ufuk: terbentang jazirah
Tempat sewaktu-waktu cintamu rekah

Terulur seutas tali untuk bertumpu telapak kaki,
menempuh hatimu yang menjauh, inci demi inci
Tunggu aku, kekasih. Aku tak ingin memilih sedih

Di altar langit: gemintang serupa komposisi cermat
bebiji halma yang dimainkan sepasang Malaikat
Mereka tekun menghitung rahmat untuk disemat
Pada hati manusia yang memelihara kiblat

Akukah di antara yang tertunduk malu, karena selalu
batal wudu? Jangan tinggalkan aku, kekasih
Sudah bertahun waktu aku menanggung perih

Pada lengkung gelap yang terbagi tiga bejana
Sipit mataku selalu menangkap aksara
Samar warna perak, seperti jejak yang harus kupijak
Agar tiba dengan selamat sebelum ambang kiamat

Belum paham benar tentang jemari yang menuntunku
Sebab nyaris kulupa rupa ilmu di raut wajahmu
Izinkan aku pasrah padamu, kekasih, petunjuk yang kurindu

3 Ramadan 1431, 13 Agustus 2010
Kurnia Effendi

Salam puisi cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar